TUGAS ISD (Ilmu Sosial Dasar) Tugas 4
Pada saat apa anda mengalami konflik batin
TUGAS ISD (Ilmu Sosial Dasar) Tugas 4
Konflik Batin
Pengertian Konflik
Konflik adalah suatu pertentangan , percekcokan dan perselisihan. konflik dapat terjadi pada siapapun dan dimanapun seseorang berada. Konflik biasanya terjadi akibat adanya dua atau lebih keinginan, pendapat atau gagasan yang bertentangan sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat. Karena itu konflik dapat merupakan hambatan bila tidak segera dicari pemecahannya.Dalam hal ini konflik yang berhubungan dengan pribadi, keluarga dan warga sekolah.
Konflik Batin
Konflik batin artinya konflik pribadi yang disebabkan
oleh adanya dua atau lebih keinginan atau gagasan yang saling bertentangan dan
menguasai diri individu, sehingga mempengaruhi sikap, perilaku tindakan
dan keputusannya.Konflik batin ini pada umumnya melanda setiap orang dalam
hidupnya. Dalam kenyataannya tidak semua orang mampu mengatasi sendiri konflik
batin yang terjadi pada dirinya, sehingga memerlukan bantuan orang lain yang
lebih ahli. Konflik batin ini sering melanda para pelajarpada umumnya, misalnya
pelajar yang murung, tidak bersemangat, malas dan sebagainya. Setelah diteliti
ternyata ia sedang mengalami konflik batin yang cukup serius namun tidak mampu
mengatasinya sendiri dan sayangnya tidak mau meminta bantuan orang lain
yang ahli untuk membantu memecahkannya
Kita sering mendengar istilah tekanan batin,
peperangan batin, atau konflik batin? Kita menyebutnya demikian karena dalam
isi kepala kita terjadi peperangan antara dua hal yang berbeda. Ketika
menghadapi sebuah dilema maka di situlah sering terjadi dengan apa yang disebut
konflik batin. Lalu apakah sesungguhnya konflik batin itu? Kalau seseorang
sedang mengalami konflik batin sesungguhnya apakah yang sedang terjadi?
Menurut saya batin lebih menyerupai kancah aktivitas
pikiran. Pikiran yang begitu banyak dan saling bertentangan adalah penyebab
konflik yang sesungguhnya. Ketika pikiran - pikiran yang timbul saling
bertentangan maka di situlah akan timbul konflik di dalam batin. Pikiran punya
karakteristik yang aneh. Di satu saat pikiran menyebabkan konflik tetapi di
saat lain pikiran mencoba untuk jadi pendamai. Inilah dualisme pikiran
yang harus kita pahami cara kerjanya. Kalau pikiran begitu banyak berkeliaran
dan tidak terkontrol di dalam kepala kita maka hal ini membuat Anda mengalami
kelelahan mental. Dan memang itulah yang terjadi hampir di dalam kepala setiap
orang. Karena pikiran-pikiran begitu deras datangnya dan tidak teratur maka
batin yang menjadi wadah menjadi ruwet dan kacau sehingga batin tidak mempunyai
ruang untuk pengamatan terhadap apa yang sedang terjadi. Inilah yang disebut
konflik batin atau peperangan batin.
Begitu banyak pikiran yang timbul dan tidak teratur
sehingga di dalam batin tidak tersedia ruang untuk pengamatan terhadap situasi
dan kondisi dalam batin itu sendiri. Batin seharusnya punya ruang untuk
pengamatan terhadap dirinya sendiri. Tetapi ini jarang terjadi di dalam kepala
setiap orang. Pikiran - pikiran yang datang silih berganti menimbulkan
kelelahan terhadap fisik dan mental kita. Suatu saat pikiran - pikiran adalah
penyebab konflik batin tetapi di saat lain pikiran berubah menjadi pengamat
yang akan memahami konflik yang sedang terjadi. Tetapi pikiran yang hakikatnya
adalah lampau dan merupakan kenangan semata tidak akan pernah bisa melakukan
pengamatan tanpa penghakiman atau penilaian. Pikiran yang hakikatnya terbatas
akan selalu menilai sehingga pengamatan yang kita lakukan akan terdistorsi dan
tidak murni lagi.
Lalu bagaimanakah konflik batin ini dapat dihindari
atau diatasi? Kebanyakan dari kita menyelesaikan konflik batin dengan cara
menentang pikiran yang timbul dengan pikiran lain yang kita kehendaki. Kalau
Anda tidak begitu agamis maka Anda akan datang ke psikiater untuk melakukan
terapi. Anda akan dianalisa tahap per tahap hingga makan waktu yang cukup lama.
Psikiater dan Anda berharap bahwa waktu akan menyelesaikan konflik Anda. Waktu
yang saya maksud adalah waktu psikologis. Anda berharap bahwa dalam beberapa
hari kenudian konflik akan selesai. Tetapi kenyataannya mungkin Anda masih
mengalami konflik batin.
Atau kalau Anda orang beragama maka Anda akan
mengatasi konflik batin Anda dengan doa, mantra, ayat -ayat kitab suci untuk
menenangkan batin Anda. Menurut saya hakikatnya doa, mantra, atau pun ayat-ayat
kitab suci adalah perwujudan pikiran juga. Mereka hanya medium bagi pikiran
untuk meng-aktualisasi-kan dirinya. Inilah yang saya sebut menenangkan pikiran
dengan pikiran juga.
Sesungguhnya ada cara lain untuk mengatasi konflik
batin. Yaitu dengan memahami cara kerja pikiran itu sendiri. Mengamati pikiran
mungkin hal yang tidak biasa bagi kita. Mengamati saat pikiran itu timbul
setelah kita melihat, mendengar, mencium, dan menyentuh sesuatu. Pikiran yang
merupakan hasil kenangan akan timbul ketika indra kita bersentuhan dengan
sesuatu. Cobalah amati pikiran itu ketika dia timbul lalu berkembang sampai dia
lenyap dengan sendirinya. Dalam pengamatan ini Anda tidak perlu menilai atau
menyatakan pendapat apakah ini pikiran baik atau buruk. Tugas Anda hanya
mengamati pikiran yang timbul lalu berkembang hingga pikiran itu akhirnya
lenyap dengan sendirinya.
Jika pengamatan Anda tidak komplit maka pikiran ini
bisa muncul kembali setiap saat baik ketika Anda sedang dalam keadaan sadar
ataupun tidur. Hal inilah yang menyebabkan kita bermimpi. Sekarang kita
paham penyebab sebagian besar orang selalu bermimpi. Sehingga menyebabkan tidak
nyenyaknya tidur kita. Jumlah jam tidur kita cukup banyak tetapi kualitas
tidur kita sangat rendah. Hal ini disebabkan banyaknya pikiran yang timbul lalu
berkembang tetapi tidak pernah selesai.
0 komentar: